Lima Momen yang Menentukan Pertarungan Gelar WorldSBK 2021

Crash.net menghadirkan kilas balik dari lima momen terbesar kami dari musim WorldSBK 2021, di mana Toprak Razgatlioglu berhasil menjadi juara dunia kelas premier pertama asal Turki.
Toprak Razgatlioglu, Jonathan Rea and Scott Redding, Portuguese WorldSBK race2, 3 October 2021
Toprak Razgatlioglu, Jonathan Rea and Scott Redding, Portuguese WorldSBK…
© Gold and Goose

WorldSBK 2021 adalah salah satu musim World Superbike terbaik dalam sejarah, jika bukan yang terbaik saat Razgatlioglu, Jonathan Rea dan Scott Redding menampilkan pertarungan fenomenal selama 13 ronde.

Meskipun Redding, yang finis ketiga dalam apa yang ternyata menjadi musim terakhirnya bersama Ducati setelah bergabung dengan BMW untuk 2022, adalah pemenang balapan yang konsisten - meraih tujuh kemenangan, mantan pembalap MotoGP itu tidak dapat benar-benar menjadi penantang gelar.

Untuk sebagian besar tahun, Redding berada di bawah 40 hingga 80 poin di Razgatlioglu atau Rea - tergantung pada pembalap mana yang memimpin saat itu, sebelum akhirnya finis 63 di belakang pemenang gelar.

Hal ini membuat pertarungan gelar praktis antara Razgatlioglu dan Rea, yang berjalan sangat ketat di mana margin satu digit menjadi pola umum di antara kedua pembalap sepanjang paruh awal musim.

Namun, jaraknya jadi semakin besar dari Jerez dan seterusnya ketika Razgatlioglu meraih kemenangan ganda di Spanyol, yang disusul kemenangan lainnya di Portimao dan San Juan.

Lima kemenangan dari delapan balapan memberinya keunggulan 30 poin menuju pertarungan terakhir di Mandalika yang terbukti terlalu sulit untuk diatasi Rea meskipun memenangkan kedua balapan.

Crash.net coba merangkum lima momen penting dari WorldSBK 2021, berikut ini nominasinya

'Lap Tahun ini' di Donington Park

Setelah Rea memenangi empat dari sembilan balapan pertama, sedang Razgatlioglu hanya meraih satu kemenangan di Misano, Toprak harus segera menemukan performa terbaiknya untuk mengejar pembalap Kawasaki itu dalam pertarungan gelar.

Namun setelah Rea meraih pole dan Razgatlioglu hanya berada di urutan ke-13, pembalap Pata Yamaha itu berada dalam mode pembatasan kerugian di Donington Park.

Yang terjadi, Razgatlioglu justru menampilkan 'lap terbaik tahun ini' untuk naik dari P13 untuk memimpin balapan setelah hanya beberapa tikungan, dan bertahan sampai checquerd flag dikibarkan.

Razgatlioglu tidak dapat mengulangi start sensasionalnya di balapan Superpole, tetapi dia berhasil mengklaim kemenangan pada Race 2 setelah memberi tekanan pada Rea yang akhirnya tersingkir.

DNF awal musim kacaukan prospek Redding

Seperti yang telah disebutkan, perebutan gelar terfokus pada Razgatlioglu dan Rea, namun lanskapnya bisa jauh berbeda jika Redding menampilkan performa pertengahan musimnya sejak awal.

Meskipun meraih kemenangan di Aragon dan Estoril, Redding mengalami kecelakaan saat balapan kedua di Estoril saat bertarung dengan Rea untuk meraih kemenangan. Redding, yang saat itu bersama Ducati, menelan DNF mahal lainnya dalam balapan pertama di Donington Park, sementara dua teratas finis 1-2.

Itu mengakibatkan Redding kehilangan sebagian besar defisit poin dari puncak klasemen selama empat ronde pertama. Faktanya, Redding memenangkan jumlah balapan yang sama dengan Rea dari putaran keenam dan seterusnya.

Razgatlioglu menang di tempat kekuasaan Rea

Selain Assen di mana Rea melakukan triple - sekarang memiliki 15 kemenangan di sirkuit Belanda, Razgatlioglu berhasil menang di tempat yang biasanya menjadi favorit Rea.

Pembalap berusia 25 tahun itu mengamankan dua dari tiga kemenangan di Magany Cours. Sebenarnya tiga dari tiga, namun banding dari Kawasaki membuat urutan 1-2 dalam balapan Superpole dibatalkan karena Razgatlioglu menyentuh green off-track cat di lap terakhir.

Razgatlioglu kemudian memenangkan balapan pertama di Portimao yang terbukti menjadi momen besar ketika Rea jatuh dari posisi kedua. Razgatlioglu juga meraih kemenangan dalam balapan pertama di San Juan - trek di mana Rea telah memenangkan empat dari lima sejak debutnya di kalender WorldSBK pada 2018.

Portimao - Kesalahan mahal yang dilakukan Rea memberi Razgatlioglu satu tangan di trofi

Sementara Rea mengalami beberapa crash yang menentukan musim yang membantu Razgatlioglu mempertahankan keunggulan poin besar, momen Portimao tidak diragukan lagi adalah yang paling mahal.

Rea mengalami back-to-back DNF saat ia terjatuh dari posisi terdepan dalam balapan Superpole, yang terjadi setelah kecelakaan Race 1.

Jonathan Rea, Portuguese WorldSBK Race1, 2 October 2021
Jonathan Rea, Portuguese WorldSBK Race1, 2 October 2021
© Gold and Goose

Meskipun kesalahan awal musim Rea di Donington dan Most membuat Razgatlioglu memimpin, jaraknya tidak pernah lebih dari sepuluh poin. Tapi itu tidak terjadi setelah Portimao karena double DNF Rea memberi Razgatlioglu memiliki keunggulan lebih dari 50 poin.

Jika bukan karena masalah mekanis Razgatlioglu di balapan kedua, jaraknya mungkin sekitar 50 poin yang sama, namun, itu berkurang menjadi 29 karena pebalap Yamaha itu jatuh dari posisi kedua.

Konsistensi adalah kunci untuk Razgatlioglu

Mencatatkan rekor pribadi dalam kemenangan balapan, posisi pole, podium, dan finis poin dalam satu musim adalah alasan terbesar kesuksesan Razgatlioglu pada 2021, yang terlihat seperti tanpa cela.

Razgatlioglu meraih 13 kemenangan, 29 podium dan 34 poin finis dari 37 balapan, namun, rekor 14 podium dalam 15 balapan sama mengesankannya.

Dari ronde enam hingga ronde 11, Razgatlioglu hanya memiliki satu DNF yang merupakan masalah mekanis lainnya saat memimpin di Catalunya yang menunjukkan bahwa konsistensi pebalap Turki itu berada di titik tertinggi sepanjang masa. Total kemenangan Razgatlioglu pada 2021 juga lebih banyak dari gabungan tiga musim sebelumnya.

Read More