Penebusan Verstappen: Poin Pembicaraan Jelang F1 GP Arab Saudi

Saat kejuaraan menuju Corniche Jeddah untuk putaran kedua musim 2022, Crash.net mempertimbangkan beberapa poin penting jelang F1 GP Arab Saudi.
Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB18 retires from the race.
Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB18 retires from the race.
© xpbimages.com

Peluang penebusan Verstappen

Grand Prix Bahrain merupakan awal yang mengecewakan bagi upaya pertahanan gelar Max Verstappen setelah dipaksa memarkirkan mobilnya dengan tiga lap tersisa.

Masalah pompa bahan bakar diperkirakan menjadi penyebab utama DNF Bahrain, yang juga mempengaruhi  rekan satu tim Red Bullnya Sergio Perez yang melintir pada final lap.

Sampai momen tersebut, Verstappen secara brilian mengimbangi Ferrari yang lebih superior, terlibat pertarungan melawan Charles Leclerc dengan aksi saling salip pada tiga kesempatan berbeda.

Meski ini bukan awal musim yang ideal, Red Bull masih bisa memulai musim dengan kompetitif dan percaya diri untuk penampilan kuat di Jeddah.

RB18 memiliki performa lintasan lurus yang impresif di Bahrain, dan dengan tenaga mesin menjadi kunci di Saudi Arabia dengan lintasan lurus yang panjang, Red Bull punya peluang bagus pada F1 GP Arab Saudi.

Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB18 and Charles Leclerc (MON) Ferrari F1-75 battle for position.

Tidak hanya Red Bull, Verstappen juga coba untuk 'memulai musimnya di Jeddah setelah tertinggal 26 poin dari Leclerc menuju Corniche.

Verstappen juga masih penasaran dengan Sirkuit Jeddah setelah tiga bulan lalu melakukan lap kualifikasi yang menakjubkan meski berakhir di pembatas trek pada tikungan terakhir.

Tanpa kesalahan tersebut, Verstappen akan mencatatkan pole di Jeddah dengan salah satu pole lap paling epic sepanjang sejarah F1.

Oleh karena itu, Max memiliki sesuatu untuk dibuktikan akhir pekan ini untuk kedua alasan di atas.

Konfirmasi kredensial Ferrari sebagai penantang gelar

Ferrari berada di langit ketujuh setelah meraih finis 1-2 untuk pertama kalinya sejak 2019 saat Leclerc menang atas rekan satu timnya Carlos Sainz di Bahrain.

Ini adalah sesuatu yang lama ditunggu oleh tim tersukses di Formula 1 yang mencoba bangkit dari musim terburuknya selama 40 tahun pada 2020 lalu.

Kemenangan Bahrain seolah melanjutkan trajektori positif dari tim Maranello, yang finis di posisi ketiga klasemen kosntruktor meski tidak meraih satupun kemenangan.

Setelah tes pra-musim yang positif, kemenangan Bahrain mengonfirmasi potensi Ferrari dan menempatkannya sebagai favorit pada pembuka musim.

1st place Charles Leclerc (MON) Ferrari.

Dengan level pengembangan mobil generasi baru akan sangat cepat, Ferrari perlu memaksimalkan keunggulan performa mereka saat ini sebelum Red Bull meningkatkan reabilitas mereka, dan Mercedes mengatasi masalahnya.

Oleh karena itu, F1 GP Arab Saudi bisa menjadi parameter dari kresedensial Ferrari sebagai penantang gelar atau penampilan Bahrain hanyalah sebuah kebetulan semata.

Dapatkah Mercedes mendekat dengan Red Bull dan Mercedes?

Mercedes berhasil membatasi kerugian di Sirkuit Sakhir setelah finis P3 dan P4 dengan Lewis Hamilton berada di depan George Russell.

Setelah melihat kecepatan pada tes dan latihan Jumat, Toto Wolff terlihat puas dengan perolehan poin besar di Bahrain meski tertinggal setidaknya setengah detik dari Ferrari dan Red Bull.

Porpoising telah menjadi fokus utama di paddock F1 sejak tes pra-musim bulan Februari, dan diketahui sebagai penyebab utama kurangnya level kompetitif W13 jika dibandingkan RB18 dan F1-75.

Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 W13.
Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 W13.
© xpbimages.com

Bahkan dengan konfigurasi trek yang sama sekali berbeda dan permukaan trek yang lebih mulus, Hamilton ragu apakah Mercedes berada dalam posisi yang lebih baik untuk memperebutkan kemenangan akhir pekan ini.

“Tidak, saya rasa tidak,” kata Hamilton ketika ditanya apakah Mercedes akan lebih baik akhir pekan ini. “Tapi tentu saja, kami telah belajar banyak dari minggu ini. Kecepatan garis lurus [Ferrari] mereka serta Red Bull sangat cepat di garis lurus dan kinerja mereka melalui tikungan sedikit berbeda dengan kami.

“Jadi mobil itu sangat sulit untuk dikendarai tetapi selalu bisa lebih buruk. Jadi saya berharap untuk balapan berikutnya kami berhasil menemukan beberapa perbaikan, tetapi ini adalah masalah mendasar yang saya pikir akan memakan waktu lebih lama untuk diperbaiki.”

Mercedes tidak diragukan lagi akan membalikkannya tetapi mungkin terlalu dini untuk mengharapkan baik Hamilton atau George Russell untuk menang dengan performa murni.

Lebih banyak harapan untuk Haas?

Haas menikmati akhir pekan terbaiknya sejak 2018 saat Kevin Magnussen secara luar biasa finis kelima di Bahrain.

Keputusan tim Amerika untuk benar-benar mengabaikan 2021 untuk sepenuhnya fokus pada mobil F1 generasi baru berbuah manis di mana mereka memimpin lini tengah di Bahrain.

Kevin Magnussen (DEN) Haas VF-22 di akhir lomba.
Kevin Magnussen (DEN) Haas VF-22 di akhir lomba.
© xpbimages.com

Haas telah diuntungkan dari peningkatan unit daya yang signifikan dari Ferrari sehingga tidak mengejutkan melihat Alfa Romeo juga ada di tangan Valtteri Bottas.

Haas juga cukup diuntungkan dari peningkatan Power Unit yang signifikan dari Ferrari, yang juga mempengaruhi Alfa Romeo yang finis keenam dan dan ke-10.

Baik Haas dan Alfa Romeo adalah yang terbaik dari yang lain di belakang tiga tim teratas, dan mereka akan berharap untuk melanjutkan tren itu di Jeddah.

Di belakang mereka, Alpine dan AlphaTauri akan berharap untuk menemukan sepersepuluh untuk mengimbangi dua tim pelanggan Ferrari, sementara McLaren dan Aston Martin membutuhkan keajaiban jika melihat penampilan mengecewakan mereka pada di Bahrain.

Potensi drama di bawah lampu

Dengan regulasi baru F1 membuat mobil lebih berat dan mengurangi visibilitas pembalap dengan ban yang lebih besar, bersiaplah untuk F1 GP Arab Saudi yang dramatis akhir pekan ini.

Balapan pertama di Jeddah sangat seru dengan dua penghentian bendera merah dan duel penuh aksi antara Hamilton dan Verstappen, dua penantang gelar saat itu.

Dengan ukuran ban yang lebih besar, tidak sedikit yang menyoroti visibilitas di Sirkuit Jalanan menjadi tantangan terbesar mobil F1 2022, dan itu akan diuji akhir pekan ini.

Verstappen berkomentar: “Dengan ban juga, mereka sedikit lebih besar, jadi visibilitasnya sedikit berbeda. Saya pikir di trek seperti [Barcelona] ini bukan masalah. Ketika Anda pergi ke sirkuit jalanan, itu akan menjadi sedikit lebih menantang.”

Fernando Alonso juga percaya ini akan menjadi “tantangan baru bagi semua orang”.

“Di beberapa sirkuit jalanan, mungkin ini tantangan karena kami tidak memiliki visi yang sama dari kokpit, dan ban depan lebih besar dan Anda memiliki benda itu di atasnya. Kita lihat saja nanti. Saya pikir ini adalah tantangan baru bagi semua orang.”

F1 dapat diatur untuk balapan dramatis lainnya di bawah lampu.

Penebusan Verstappen: Poin Pembicaraan Jelang F1 GP Arab Saudi

Read More