Mengacu ke Data, Mercedes Seharusnya Finis 1-2 di Singapura

Toto Wolff mengungkapkan bahwa data memperikrakan Mercedes finis 1-2 di Grand Prix Singapura setelah melakukan pit-stop kedua di bawah Virtual Safety Car.
Mengacu ke Data, Mercedes Seharusnya Finis 1-2 di Singapura

Mendekati akhir Grand Prix Singapura, Mercedes menarik George Russell dan Lewis Hamilton ke pit untuk penghentian kedua saat masing-masing berada di P2 dan P4 karena terbatasnya kesempatan overtake di trek.

Dengan ban Medium baru, Russell dan Hamilton dengan mudah melewati Charles Leclerc, sebelum dengan cepat mendekati bagian belakang Carlos Sainz dan Lando Norris.

Remote video URL

Namun duo Mercedes tidak bisa memaksimalkan keunggulan ban karena pertahanan taktis dari Sainz, menempatkan Russell dan Hamilton di posisi ketiga dan keempat jelang lap akhir.

Hamilton akhirnya finis ketiga setelah Russell terjatuh di lap terakhir.

Berbicara kepada Sky setelah balapan, Wolff berkata: “Luar biasa Lewis bisa naik podium. Dia menjalani balapan yang brilian dan memiliki kecepatan di akhir. Sayang sekali bagi George karena dia bekerja keras untuk itu.

“Ini bisa saja menjadi yang ketiga dan keempat yang bagus, banyak poin, tapi sekarang kami kehilangan 22 [poin] melawan Ferrari.”

George Russell (GBR ) Mercedes AMG F1 W14.Kejuaraan Dunia Formula 1, Rd 16, Grand Prix Singapura, Marina Bay Street
George Russell (GBR ) Mercedes AMG F1 W14.Kejuaraan Dunia Formula 1, Rd 16…

Wolff mengakui Mercedes tidak memiliki peluang memenangkan balapan jika mereka tidak masuk pit di bawah VSC.

“Sangat sulit memenangkan perlombaan jika kami hanya statis,” tambahnya. “Jadi kami mengatakan ayo lakukan itu dan kami lakukan saja dan pada akhirnya itu adalah podium untuk Lewis dan itu bagus.

“Saya tidak berpikir kami akan mampu menang [dengan tetap di trek], itulah mengapa kami mengambil risiko. Kami tahu kasus terburuknya adalah yang ketiga dan kelima, dan yang terbaik adalah kemenangan.

“Saat kami keluar dengan beberapa lap, [data] menunjukkan posisi pertama dan kedua.”

Read More