Norris Sarankan Red Bull Berhenti Mengeluh dan Segera Tingkatkan Mobil
Lando Norris menyarankan Red Bull untuk lebih fokus memproduksi mobil F1 yang lebih cepat daripada mengeluhkan apa yang dilakukan rival.

Mobil McLaren MCL39 yang dominan menjadi pusat perhatian setelah sebuah video muncul di X (sebelumnya Twitter) minggu ini, memperlihatkan sayap belakangnya melengkung di bawah beban selama Grand Prix Jepang.
Rekaman itu memicu komentar dari pembalap bintang Red Bull Max Verstappen, yang mengatakan "banyak orang [dapat] melihat" sayap belakang McLaren bergerak lebih dari biasanya di Suzuka.
Sebelumnya, Team Principal Red Bull Christian Horner telah mengisyaratkan bahwa tatanan persaingan dapat berubah ketika FIA memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada sayap fleksibel di Grand Prix Spanyol pada bulan Juli, yang selanjutnya memicu persaingan di luar lintasan antara kedua raksasa F1 tersebut.
Kini, Lando Norris telah maju untuk membela McLaren , dengan mengatakan tidak ada keraguan mengenai legalitas MCL39.
"Kami semua mematuhi aturan. Kami melakukan pekerjaan dengan baik. Red Bull punya banyak waktu untuk melakukan hal yang sama seperti kami, tetapi mereka tidak melakukannya," kata Norris seperti dikutip Reuters.
"Yang penting mereka harus lebih baik lagi dalam bekerja daripada terus menerus mengeluh."
"Kami menghormati FIA yang melakukan apa yang mereka lakukan dan kami senang mereka terus berusaha memperbaiki keadaan karena kami tidak ingin siapa pun melanggar aturan tersebut, tetapi aturan terakhir tidak memengaruhi kami.
"Saya tidak tahu apakah yang baru akan berhasil atau tidak, tetapi ada banyak hal yang dilakukan Red Bull yang juga melampaui batas. Jadi, kami juga dapat memainkan permainan itu, tetapi kami fokus pada diri sendiri daripada mengeluh tentang orang lain."
Norris, yang memimpin klasemen pembalap dengan selisih satu poin, juga membantah video X yang diunggah ulang oleh Jos Verstappen.
"Bagaimana mereka tahu kalau sayap belakangnya yang melentur?," tanyanya. "Tidak, bisa jadi seluruh mobilnya. Jadi orang-orang bisa saja mengemukakan apa yang mereka inginkan, tetapi sebenarnya mereka sama sekali tidak tahu."