Guenther Steiner Tak Ingin Lagi Triple-Header F1 yang Menyulitkan

Team Principal Haas, Guenther Steiner, meminta F1 untuk tidak lagi menghadirkan jadwal triple-header yang sangat berat bagi mekanik dan personel tim.
Guenther Steiner (ITA) Haas F1 Team Prinicipal in the FIA Press Conference.
Guenther Steiner (ITA) Haas F1 Team Prinicipal in the FIA Press Conference.
© FIA Pool Image for Editorial Use

F1 baru saja menyelesaikan triple-header pertamanya musim ini, dimulai di Prancis sebelum dua balapan beruntun di Red Bull Ring, Austria.

Setelah ini, masih ada triple-header lainnya untuk musim 2021 jika tidak ada pembatalan lebih lanjut. Setelah liburan musim panas pada bulan Agustus, F1 menuju ke Belgia, Belanda, dan Italia dalam tiga pekan beruntun.

Setelah satu pekan kosong, dilanjutkan lagi Rusia, Turki, dan Jepang menjadi triple-header berikutnya. Meski balapan di Suzuka bisa saja dibatalkan karena situasi COVID yang memburuk di Jepang.

Amerika Serikat, Meksiko, dan Brasil menjadi triple-header yang diusulkan. Namun dengan GP Austria dibatalkan, Formula 1 bisa saja menambah satu balapan lain di Timur Tengah untuk menjadi triple-header lainnya bersamaan dengan GP Arab Saudi dan Abu Dhabi.

Berbicara setelah Grand Prix Austria, Steiner berkata: “Maksud saya, harus saya akui, saya pikir mereka sekarang menantikan untuk pulang seperti yang dapat Anda bayangkan, setelah yang satu ini.

“Saat ini, kami masih terus berbicara karena COVID, kalender berubah, jadi saya tidak akan mengatakan ada alasan mengapa seperti itu. Tapi kita perlu mencoba untuk tidak memiliki triple header. Saya pikir lebih banyak double-header lebih baik daripada satu triple-header, lebih baik memiliki double-header yang konsisten daripada empat triple-header dalam satu musim.

“Dengan triple-header, beberapa orang absen sebulan sampai mereka kembali ke rumah dan, di bulan itu, melakukan tiga balapan yang juga cukup menegangkan. Saya yakin FOM akan memeriksanya tetapi, saat ini, ini adalah situasi COVID karena salah satu dari triple-header ini, seperti yang ini, baru saja dimasukkan karena kalender adalah target yang bergerak.”

Steiner mengatakan rangkaian Rusia-Turki-Jepang menjadi yang paling sulit mengingat perbedaan zona waktu dan perjalanan.

“Ini akan lebih sulit, yang itu akan jauh lebih sulit karena Anda juga mengalami perubahan zona waktu dan, tentu saja, jet lag yang menyertainya,” tambah Steiner. "Di sini pada hari Senin, atau Senin lalu sekarang, semua orang memiliki hari libur. Saya memberi semua orang hari libur sehingga mereka bisa melakukan beberapa kegiatan di sekitar sini karena sangat bagus.

“Tetapi jika Anda terbang dari satu negara ke negara lain, tidak ada apa-apa. Hari liburmu dihabiskan di pesawat terbang.”

Read More