Akankah Rekor-Rekor Valentino Rossi Dipatahkan oleh Marc Marquez?

Bisakah Marc Marquez melampaui rekor Valentino Rossi dan bahkan Giacomo Agostini jika melihat performanya saat ini?

Valentino Rossi
Valentino Rossi

Setiap disiplin balap memiliki pembalap terbaiknya masing-masing. Motocross memiliki Ricky Carmichael di Amerika dan Stefan Everts di Eropa, Supercross ada Jeremy McGrath, World Rally Championship memiliki Sebastien Loeb, balap NASCAR memiliki Richard Petty, dan F1 punya Michael Schumacher.

Beberapa dari mereka masih terlihat menonjol dari pembalap yang sekarang berlaga di ajang dan kejuaraan yang pernah mereka kuasai. Misalnya Loeb, dia masih memegang rekor WRC untuk kemenangan dan gelar. Sementara itu, rekor McGarth dan Carmaichel di Ama Supercross dan Pro Motocross juga belum tertandingi setidaknya untuk saat ini.

Tapi, beberapa lainnya sudah terlampaui.

Lewis Hamilton kini memegang rekor kemenangan F1 terbanyak, dan berbagi rekor gelar dengan Schumacher, begitu juga Dale Earnhardt dan Jimmie Johnson yang telah menyamai rekor tujuh gelar Petty di NASCAR. Sementara itu, torehan Stefan Everts di Motocross World Championship telah dilampaui oleh Jeffrey Herlings yang memiliki 109 kemenangan.

Akankah Marc Marquez melampaui Rossi dan Agostini?

Saat ini MotoGP berada dalam kategori yang sama dengan Supercross dan Motocross Amerika soal Rekor. Sebagian besar rekor masih dipegang juara dunia sembilan kali Valentino Rossi dan pemilik 15 gelar juara dunia Giacomo Agostini, tapi beberapa di antara rekor itu mulai terancam.

Dominasi Marc Marquez di musim 2025 tidak langsung terasa, namun setelah itu ia langsung tak terhentikan. Pembalap Spanyol itu memenangi 11 dari 12 Sprint Race musim ini, dan memenangi 8 Grand Prix, dengan finis podium pada dua balapan yang tidak dimenanginya.

Keunggulan poinnya jelang dimulainya musim kembali di Red Bull Ring - salah satu sirkuit yang belum pernah dimenanginya - adalah 120 poin atas adiknya Alex Marquez. Dan ia tiba di titik ini dengan keunggulan yang jauh lebih besar dari yang ia miliki bahkan dibanding era kejayaanya di Honda.

Dalam hal persentasi, Marquez memenangi 66,7% Grand Prix musim ini dan berada di podium pada 83,3% di antaranya. Berbicara soal pole position, Marquez sudah memiliki tujuh musim ini, namun ia sudah memegang rekor itu dengan 101 pole di semua kelas.

Saat ini berada di posisi ketiga dalam hal jumlah kemenangan sepanjang masa, dan kedua untuk podium di semua kelas, bagaimana dominasi Marquez saat ini dapat membawanya pada akhir kontraknya di Ducati Lenovo, yang berakhir di penghujung 2026?

Dengan 10 balapan tersisa di 2025, mengacu ke presentasi 83,3% berarti Marc Marquez akan naik podium delapan kali lagi musim ini, menempatkannya di 168 podium pada akhir 2025.

Dengan 22 balapan yang akan datang di 2026, akan mustahil bagi Marc Marquez mengalahkan Valentino Rossi di daftar podium terbanyak. Saat pensiun di akhir 2021, Rossi memiliki 235. Jadi, sekalipun Marc memiliki 170 podium di akhir 2025, dia membutuhkan 100 persen podium untuk tiga musim beruntun untuk mematahkan rekor Rossi.

Bukan hal mustahil, namun untuk Marc Marquez itu terasa tidak mungkin, karena dia membutuhkan peningkatan performa dan konsistensi saat umurnya menginjak pertengahan 30-an, dan berlangsung untuk waktu yang cukup lama.

Jika Marquez mempertahankan persentasi 83,3% podiumnya sampai akhir 2026, diprediksi ia akan memiliki 18 podium tambahan, menempatkannya di 186 pada akhir musim depan.

Kalau membahas podium kelas utama, 26 podium yang akan didapat Marquez dari saat ini sampai akhir musim depan masih tertinggal lebih dari 50 podium dari catatan 199 podium kelas premier Rossi.

Rekor Valentino Rossi yang bisa dipatahkan Marc Marquez

Marc Marquez, 2025 MotoGP Czech Grand Prix, podium. Credit: Gold and Goose.
Marc Marquez, 2025 MotoGP Czech Grand Prix, podium. Credit: Gold and Goose.
© Gold & Goose

Berbeda dari catatan podium, statistik kemenangan akan lebih menarik untuk Marquez. Jika dia berhasil menjaga rasio kemenangan 66,67% sampai akhir musim ini, ia akan menembus angka 100 kemenangan di ketiga kelas, lebih tepatnya 103.

Dan jika itu berlangsung sampai akhir musim depan, Marquez akan memiliki 15 kemenangan. Dengan 118 kemenangan di semua kelas, dan 92 di kelas premier, hanya selisih tiga dari Rossi karena mereka sama-sama memiliki 26 kemenangan di kategori ringan dan menengah Grand Prix.

Catatan ini hanya berjarak 4 dari Agostini yang memiliki total 122 kemenangan di semua kelas menjelang musim 2027, tahun pertama regulasi 850cc dan ban Pirelli. Dan saat itu, Marquez akan berusia 34 tahun.

Tentu saja, tidak ada salahnya melihat angka-angka dari masa lalu dan memakainya untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, kita sudah melihat contoh bahwa apapun tidak pasti di dunia balap.

Dominasi Marquez tidak akan bertahan selamanya, bahkan mungkin tidak akan bertahan hingga akhir musim, meskipun itu sulit dibayangkan.

Namun belakangan ini, pencapaian tersebut menjadi mutlak dan cukup untuk menghidupkan kembali peluangnya menjadi pebalap paling mentereng dalam sejarah olahraga ini. 

Meskipun pencapaian tersebut mungkin menurun antara sekarang dan akhir 2026, sungguh mengesankan bagi seorang pebalap untuk kembali ke puncaknya, atau setidaknya mendekatinya, lima tahun setelah cedera yang hampir mengakhiri kariernya di usia 32 tahun.

Di mana pun Marquez berakhir secara statistik, periode singkat kariernya ini bisa dibilang telah mengukuhkan warisannya sebagai salah satu pembalap paling gigih, fokus, dan berkomitmen dalam sejarah balap motor.

Read More