Forcada Mengklaim Rossi "Ahli dalam Perang Psikologis"

Valentino Rossi bukanlah pembalap tercepat, namun dia merupakan ahli dalam "perang psikologis" menurut mantan Crew Chief MotoGP Ramon Forcada.
Valentino Rossi MotoGP race, San Marino MotoGP
Valentino Rossi MotoGP race, San Marino MotoGP

Valentino Rossi menutup kariernya dengan tujuh gelar di kelas utama, namun tidak dalam 12 musim terakhirnya seiring dengan munculnya talenta muda seperti Marc Marquez.

Untuk menorehkan sembilan gelarnya, Rossi harus menghadapi rival kelas atas. Sebut saja Max Biaggi, Loris Capirossi, Alex Barros, Sete Gibernau, sampai talenta baru seperti Dani Pedrosa, Casey Stoner, sampai Jorge Lorenzo.

Selain gaya balap yang luar biasa menghibur dan agresif, Rossi menghadirkan permainan psikologis untuk menumbangkan lawan-lawannya secara mental.

“Valentino adalah seorang ahli perang psikologis, sampai dia menemukan pembalap yang lebih pintar darinya,” kata Ramon Forcada.

Remote video URL

“Itulah mengapa dia tidak pernah menang sejak 2009, karena orang lain mengasimilasi hal-hal tertentu untuk pertama kalinya.

"Valentino adalah ahli strategi nomor satu dan kami telah melihat berapa banyak yang telah dia hancurkan secara mental selama kariernya."

Rossi bukanlah yang tercepat

Namun, Rossi bukanlah pembalap tercepat menurut Forcada, kepala kru lama yang membantu Andrea Dovizioso pada 2022.

"Yang tercepat dari semuanya adalah Casey Stoner," kata Forcada. “Dia mencatat waktu terbaik di lap ketiga di sirkuit yang tidak dia ketahui.

"Beberapa langsung sangat cepat karena mereka sudah siap secara alami, yang lain membutuhkan segalanya untuk menjadi cepat."

Casey Stoner, Valencia MotoGP tests, November
Casey Stoner, Valencia MotoGP tests, November

Francesco Bagnaia memasuki tahun 2023 sebagai juara bertahan setelah mengalahkan Fabio Quartararo pada putaran terakhir di Valencia, dan rivalitas keduanya diharapkan akan berlanjut musim ini.

"Terlepas dari Pecco yang sangat cepat, saya tidak tahu apakah orang mengerti apa yang dilakukan Fabio," kata Forcada. “Angkat topi, meskipun dia tidak memenangkan kejuaraan.

“Dia mendapati dirinya sendiri, dengan motor yang belum berkembang, motor yang sama seperti tahun lalu, dengan mesin yang tidak berbelok atau berbelok sangat sedikit, dengan akselerasi yang lemah.

“Dan tanpa menggunakan semua sistem aerodinamis dan leveling yang digunakan Ducati. Mampu bersaing di kejuaraan bersama Pecco adalah prestasi yang luar biasa".

Read More