McLaren Bantah Pit-Stop Lambat Kacaukan Balapan Norris di Baku
McLaren bantah anggapan bahwa pit stop lambat mengacaukan balapan Lando Norris di Baku.

, ,
Lando Norris hanya mampu finis ketujuh dan gagal memanfaatkan kesalahan rekan setimnya di McLaren sekaligus rival perebutan gelar, Oscar Piastri, yang mengalami kecelakaan lap pertama di Grand Prix Azerbaijan.
Pembalap Inggris itu pulang dengan frustrasi di posisi ke-7 setelah terjebak di 'kereta' DRS di belakang Racing Bulls milik Liam Lawson dan Red Bull milik Yuki Tsunoda.
Lebih parah lagi, Norris mengalami pit stop lambat untuk kedua kalinya berturut-turut, tertahan 4,1 detik di pit-box.
Meski itu adalah pit-stop yang sangat lambat, Team Principal McLaren, Andrea Stella, menepis anggapan bahwa itu merusak kesempatan Norris untuk memangkas poin lebih besar ke Piastri.
Norris hanya mampu unggul enam poin dari Piastri, yang memimpin klasemen kejuaraan dunia dengan selisih 25 poin dengan tujuh balapan tersisa musim ini.
"Pit stop itu sendiri tidak berpengaruh karena posisi kami akan berada di area yang hampir sama dengan Leclerc," ujar Stella kepada Sky Sports F1. "Bagi saya, hal terpenting adalah mobilnya kurang cepat.
"Dengan mobil yang cukup cepat, saya rasa kami bisa menyalip dan kemudian mendapatkan udara bebas, dan di udara bebas, kami benar-benar bisa memaksimalkan potensi kami."
McLaren perlu meningkatkan peralatan pit-stop
Namun, Stella juga mengakui bahwa McLaren perlu melakukan peningkatan terhadap peralatan pits-top mereka.
"Soal pitstop, itu adalah area yang sudah kami fokuskan," jelas pembalap Italia itu. "Tapi faktanya, kami perlu terus bekerja karena ada beberapa performa penting yang bisa didapatkan melalui pitstop dan kami telah melihat bahwa balapan, jika ada, semakin ketat.
"Jadi, dampak dari pitstop sekarang menjadi semakin penting. Jadi, untuk sisa musim ini dan juga memikirkan mobil tahun depan, ada pekerjaan yang harus dilakukan dari sudut pandang pitstop, seperti bagaimana pelaksanaan pitstop, tetapi juga peralatannya, sehingga pelaksanaan pitstop untuk kru kami menjadi lebih mudah dan lebih alami.
"Masih ada beberapa interaksi antara operator dan perangkat keras yang perlu ditingkatkan dari sudut pandang perangkat keras.
"Kami tahu bahwa dari sudut pandang perangkat keras, kami tidak mengoptimalkan. Ini bukan karena kami tidak mau, ini karena kita belajar sambil jalan."
“Kami tahu masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal peralatan, baik dari segi perangkat keras maupun mobil, sehingga kami dapat membuat hidup kru pit kami sedikit lebih mudah.”
Dengan hasil ini, McLaren melewatkan kemungkinan untuk mengunci gelar konstruktor di Baku. Tapi, mereka memiliki kesempatan lainnya di Singapura.