Horner Lakukan Pembicaraan Awal dengan Haas untuk Comeback F1
Christian Horner telah menjajaki kemungkinan kembali ke F1 bersama Haas.

Rencana comeback Christian Horner di F1 tetap menjadi salahs atu topik pembicaraan terbesar di akhir musim 2025.
Setelah 20 musim bersama tim, Horner dipecat oleh Red Bull pada bulan Juli dan digantikan oleh Laurent Mekies.
Pria 51 tahun ini resmi meninggalkan perusahaan pada bulan September, dan kini sedang menimbang pilihannya untuk kembali ke F1 pada tahun 2026.
Menurut BBC, Horner menginginkan kekuatan seperti Toto Wolff jika ia kembali ke F1 – lebih dari sekadar peran sebagai Team Principal.
Kemungkinan kepemilikan saham atau kepemilikan tim dilaporkan menjadi yang ia cari, yang mempersempit opsinya menjadi Haas, Aston Martin, atau Alpine.
Menjelang Grand Prix Singapura, Komatsu mengonfirmasi bahwa Horner telah mendekati tim Amerika tersebut, tetapi mengatakan itu tidak lebih dari sekadar percakapan awal.
"Memang benar dia mendekati kami dan salah satu anggota kami melakukan pembicaraan penjajakan, katakanlah," kata Komatsu kepada wartawan di Singapura. "Tapi hanya itu saja. Tidak ada perkembangan lebih lanjut. Saya tidak punya komentar lebih lanjut tentang itu."
Pemilik Haas, Gene Haas, enggan menjual tim selama bertahun-tahun, meskipun ada minat dari pihak eksternal.
Tim ini belum meraih podium sejak bergabung dengan grid pada tahun 2016.
Komatsu menggantikan Guenther Steiner sebagai kepala tim pada awal musim F1 2024.
Sejak mengambil alih, Haas telah kembali menjadi tim lini tengah yang solid dan baru-baru ini menggandeng Toyota dalam kemitraan teknis.
Opsi lain Horner
Alternatif utama Horner, selain Haas, adalah Alpine dan Aston Martin.
Ia memiliki hubungan dekat dengan Flavio Briatore, yang kembali ke Enstone sebagai penasihat eksekutif Alpine tahun lalu.

Renault, pemilik Alpine, menegaskan mereka tetap berkomitmen pada F1 meskipun performanya mengecewakan.
Aston Martin adalah kemungkinan lain, dengan kepala tim Andy Cowell menolak mengesampingkan kemungkinan kepindahan Horner.
“Saya pikir rekam jejak Christian sudah cukup jelas. Dia pesaing yang hebat. Saya rasa Christian-lah yang harus menentukan apa yang ingin dia lakukan,” kata Cowell, seperti dikutip RN365.
“Dia mungkin ingin meninggalkan olahraga ini, dia mungkin ingin melakukan hal lain di olahraga ini, tapi itu semua karena Christian, bukan?”
CV Horner yang impresif menjadikannya aset berharga bagi tim F1 mana pun. Namun, keinginannya untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan dan otonomi dapat membuat kepulangannya menjadi lebih rumit.