Rosberg Mengkritik Zak Brown atas Kurangnya Empati untuk Piastri

Bos McLaren Zak Brown telah dikritik oleh juara dunia F1 2016 Nico Rosberg.

Brown embraces Piastri after the Abu Dhabi GP
Brown embraces Piastri after the Abu Dhabi GP

Oscar Piastri finis kedua di Grand Prix Abu Dhabi di belakang Max Verstappen dari Red Bull, dan gagal meraih gelar juara dunia pertamanya.

Kehormatan tersebut dimiliki oleh rekan satu timnya di McLaren, Lando Norris, yang mengungguli Verstappen dalam perebutan gelar juara dunia pertamanya dengan selisih dua poin meski hanya finis ketiga di balapan penentu musim.

Raihan gelar juara pembalap 2025 justru diraih oleh rekan setim Piastri di McLaren, Lando Norris, yang finis di posisi ketiga, mengungguli Verstappen dalam perebutan gelar juara dunia pertamanya dengan selisih dua poin.

Setelah mengucapkan selamat kepada Norris atas prestasinya melalui radio tim, CEO McLaren Racing, Brown, kemudian berbicara kepada Piastri.

Pebalap Australia itu sedang dihibur oleh teknisi balapnya, Tom Stallard, ketika Brown menyela percakapan dengan berkata: “Musim yang luar biasa, musim yang luar biasa. Kamu seorang bintang. Tujuh kemenangan. Kami mencintaimu. Kami akan melakukannya lagi tahun depan. Terima kasih Oscar atas semua yang telah kamu lakukan. Tahun yang luar biasa.”

Brown kemudian menambahkan: "Oscar, bangga sekali padamu. Luar biasa. Sungguh pemain tim yang hebat. Kita akan kembali lagi tahun depan. Sampai jumpa di podium."

Reaksi Brown tidak diterima dengan baik oleh juara dunia 2016 Rosberg, yang merasa Brown seharusnya menunjukkan "sedikit lebih banyak empati".

"Itu adalah momen terburuk dalam karier balapnya," ujar Rosberg kepada Sky Sports F1. "Mungkin Zak seharusnya bisa lebih berempati, daripada merayakannya.

"Dia bisa saja mengatakan 'tahun depan akan menjadi tahunmu', tetapi itu sulit bagi Zak karena dia sangat gembira di saat yang bersamaan."

Brown kemudian menyebut Piastri sebagai calon juara dunia F1.

"Dia adalah calon juara dunia. Kedua pembalap kami memenangkan tujuh balapan, membalap dengan brilian, dan saling mendukung," ujar Brown kepada Sky Sports F1.

"Olahraga ini kejam, terkadang segalanya berjalan sesuai keinginan, terkadang tidak. Saya bersemangat untuk balapan dengan kedua pembalap ini tahun depan.

"Kami membiarkan mereka balapan sampai akhir. Kebanyakan orang berpikir itu mustahil. Sungguh mimpi bisa balapan dengan kedua pembalap ini." 

In this article