Morbidelli Anggap MotoGP Indonesia seperti Balapan Kandang
Franco Morbidelli mengakui adanya "tekanan ekstra" di MotoGP Indonesia.

Franco Morbidelli bergabung dengan VR46 musim ini, jadi ini kali pertama Morbi balapan di Indonesia sebagai bagian dari tim yang disponsori oleh perusahaan migas milik negara, Pertamina, sejak awal tahun 2024.
Selain balapan di Mugello dan Misano di Italia, Mandalika juga terasa seperti "GP kandang", ujar pembalap Brasil-Italia tersebut.
"Rasanya seperti GP kandang di Mandalika kali ini," ujar Morbidelli dalam konferensi pers pra-acara di Mandalika. "Kami sudah ke Jakarta. Kami tiba kemarin dari sana.
"Kami berbicara dengan banyak orang dari Pertamina dan banyak pertemuan serta PR dengan publik Indonesia, dan Anda bisa merasakan semangat yang besar untuk tim kami dan antusiasme yang tinggi terhadap hasilnya.
"Jadi, kami memiliki tekanan ekstra di akhir pekan ini. Saya dan Diggia [Fabio Di Giannantonio] akan berusaha sebaik mungkin, kami akan berusaha membawa Ducati kuning – yang akan sedikit berbeda pada hari Minggu – semaksimal mungkin."
Podium jadi target
Morbidelli menjalani musim 2025 yang konsisten, di mana ia telah berada di posisi enam besar sebanyak 16 kali, baik di Sprint Race ataupun Grand Prix.
Namun, pembalap Italia itu hanya meraih lima podium dari 17 putaran sejauh ini, sebuah angka yang ingin ia tingkatkan di sisa balapan.
“Ini musim yang solid di mana kami finis di lima besar, enam besar hampir sepanjang waktu,” ujar pembalap VR46 Racing Team itu.
“Di saat yang sama, kami tidak finis di tiga besar hampir sepanjang waktu – itulah tujuan akhir kami, melihat kecepatan dan konsistensi yang dapat kami miliki ketika kami bekerja dengan cara kami sendiri.
“Ini luar biasa, setidaknya ini merupakan musim awal yang hebat bersama tim karena bagaimanapun juga ini adalah musim pertama bersama, tetapi kami berusaha untuk lebih baik lagi.”
Tahun lalu, Morbidelli bertarung untuk podium Mandalika, meski akhirnya kalah melawan Francesco Bagnaia dan harus puas berada di posisi keempat. Hasil itu memberinya harapan untuk kunjungan Mandalika tahun ini.
"Kita tahu setiap tahun punya cerita yang berbeda," ujarnya. "Tapi yang pasti tahun lalu Mandalika adalah salah satu GP terbaik bagi saya, saya punya kecepatan yang luar biasa.
"Saya membuat kesalahan saat kualifikasi, saya terjatuh dan start di posisi kesembilan, tapi bagaimanapun kami mampu bersaing memperebutkan podium di balapan utama, dan itu sangat mengesankan.
"Sayangnya, Pecco [Francesco Bagnaia] berhasil mengalahkan saya di tahap akhir balapan.
"Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan tahun ini. Jelas kami datang dengan ritme yang bagus, kami cepat, kami konsisten di posisi lima besar.
"Kami ingin meningkatkan performa, tentu saja. Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan."