Preview F1 GP Styria: Perang Strategi Red Bull vs Mercedes

Max Verstappen menorehkan pole position beruntun pertamanya, dan ia harus berhadapan dengan Lewis Hamilton untuk F1 GP Styria hari ini.
(L to R): Max Verstappen (
(L to R): Max Verstappen (
© xpbimages.com

Max Verstappen mencetak pole position Formula 1 beruntun untuk pertama kalinya di F1 GP Styria. Namun jalan pembalap Belanda itu menuju kemenangan lainnya tidak akan mudah, karena sang rival, Lewis Hamilton, memulai balapan tepat berada di sampingnya.

Ini bisa menjadi pertarungan kelas berat lainnya yang sangat menarik, di mana Red Bull coba memaksimalkan momentum tiga kemenangan beruntun, dan memberi pukulan telak lainnya kepada Mercedes dalam pertarungan titel.

Apa saja hal menarik jelang balapan F1 GP Styria yang digelar dalam beberapa jam lagi? Simak lengkapnya di bawah ini.

Adu strategi Mercedes vs Red Bull

Red Bull tampil brilian di Grand Prix Prancis lewat strategi dua stop yang memungkinkan Verstappen menyalip Hamilton di trek dua lap sebelum finis untuk kemenangan ketiganya musim ini.

Setelah tiga balapan yang sulit, ini adalah kesempatan Mercedes dan Hamilton untuk bangkit dan menunjukkan bahwa mereka dapat beroperasi selayaknya pemenang kejuaraan dunia, hal yang menurut Toto Wolff hilang dari balapan sebelumnya.

Dengan Sergio Perez dan Valtteri Bottas dipisahkan oleh Lando Norris dari McLaren duduk di urutan ketiga, dua teratas mungkin bisa lolos, dan bertarung memperebutkan kemenangan di depan lapangan.

Hamilton telah mengakui keunggulan kecepatan garis lurus superior Red Bull, menunjukkan bahwa menyalip Verstappen di trek tidak mungkin.

“Umumnya mereka memiliki seperempat detik pada kami sepanjang akhir pekan, dan saya pikir kami telah berhasil mendekati kualifikasi tetapi dalam balapan kemarin, mereka 0,25 di depan kami sebagian besar waktu,” kata Hamilton setelah kualifikasi.

“Akan menarik untuk melihat apakah kami bisa mengatasinya, saya tidak berpikir kami memiliki kecepatan mentah untuk menyalip mereka, itu sudah pasti, tapi kami mungkin bisa mengikutinya.”

Dengan performa Red Bull dan Mercedes yang cenderung seimbang, strategi akan memainkan peran penting dalam tigap balapan.

Sebagai contoh, peralihan strategi Lewis Hamilton menjadi dua pit di Barcelona memberi Hamilton keunggulan untuk menang. Sementara itu, undercut agresif di Bahrain juga memberinya posisi trek yang sangat krusial dalam menentukan kemenangan.

Strategi satu pit menjadi pilihan ideal untuk balapan, tetapi seperti yang terjadi di Barcelona dan Paul Ricard, variasi strategi akan sangat menentukan hasil balapan. Setelah kekalahan kualifikasi, Mercedes perlu menunjukkan bahwa mereka dapat melawan Red Bull dan mengunggulinya pada hari balapan, di mana semuanya dihitung.

Lando Norris (GBR) McLaren MCL35M.
Lando Norris (GBR) McLaren MCL35M.
© xpbimages.com

Podium lainnya dari Noris?

Lando Norris melanjutkan start spektakulernya hingga 2021 dengan putaran kualifikasi yang menakjubkan.

Norris akan memulai balapan sore ini dari posisi ketiga di grid, naik satu tempat berkat penalti grid Bottas. Hebatnya, ia telah finis di lima besar dalam enam dari tujuh balapan pertama, menempatkannya di urutan keempat dalam kejuaraan pebalap.

Konsistensinya tetapi kecepatan alaminya telah membuatnya menjadi salah satu pembalap paling menonjol bersama Verstappen, tetapi apakah realistis Norris mempertahankan posisi start tiga besarnya sampai finis?

Norris harus bersaing dengan Sergio Perez dan Bottas, dengan pembalap Finlandia itu memulai dengan kompon Medium yang lebih tahan lama. Kabar baik bagi pembalap muda Inggris ini adalah kecepatan McLaren di lintasan lurus akhir pekan ini yang akan menyulitkan kedua untuk menyalip.

Peluang terbaik Perez untuk melewatinya adalah saat start, sementara Bottas yang kerap kesulitan saat overtake sejak bersama Mercedes menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan Norris.

Norris memprediksi Perez dan Bottas untuk menyalipnya, tetapi mengingat performanya baru-baru ini, Norris jelas masuk dalam pertarungan podium melawan Bottas dan Perez.

George Russell (GBR) Williams Racing.
George Russell (GBR) Williams Racing.
© xpbimages.com

Saatnya Russel jadi Mr. Sunday

George Russell melanjutkan rekor 100% penampilan Q2 di setiap sesi kualifikasi pada tahun 2021. 'Mr. Saturday' hampir mengamankan tempat di Q3 dengan hanya 0,008 detik, yang akan menjadi penampilan babak kualifikasi terakhir pertama Williams sejak 2018.

Berkat penalti grid Yuki Tsunoda, Russell akan masuk sepuluh besar untuk pertama kalinya dalam karir Williams-nya, ini jelas kesempatan emas bagi pembalap junior Mercedes itu untuk menjadi 'Mr. Sunday' dengan poin pertama untuk Williams sejak 2019.

Russell cukup dekat dengan posisi ini masa lalu, berada di sepuluh besar di Imola tahun lalu sebelum tersingkir saat Safety Car, sementara restart yang buruk di Mugello mencoretnya dari poin ketika ia kembali bertarung di 10 besar di sepanjang balapan.

Kunci bagi Russell adalah start yang baik dari posisi kesepuluh. Di Paul Ricard, dia tertinggal di belakang rekan setimnya Nicholas Latifi dan menghabiskan lebih dari 20 lap di belakang rekan setimnya, sesuatu yang tidak bisa dia ulangi hari ini.

Tidak ada yang meragukan bakat dan kemampuan Russell, tetapi jika dia benar-benar layak untuk berada di tim Mercedes pada 2022, finis poin bersama Williams akan menegaskan bakat mengkulapnya.

Ancaman hujan yang membayangi

Hujan telah mengguyur sejak awal akhir pekan di Austria, tetapi tiga sesi latihan dan sesi kualifikasi F1 selalu cerah. Terletak di perbukitan Styrian, saat hujan turun, dan dengan potensi badai petir, balapan hari Minggu bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Belum ada balapan basah di Red Bull Ring sejak kembali ke kalender F1 pada 2014, meskipun sesi kualifikasi 2016 dan 2020 (Styrian) diguyur hujan - dan pada kedua kesempatan itu, Hamilton merebut pole position.

Balapan basah bisa menjadi keuntungan bagi Mercedes mengingat ia menggunakan settingan downforce tinggi, meskipun Red Bull secara konsisten mampu menaikkan suhu bannya lebih cepat daripada kebanyakan.

Jika hujan turun sebelum balapan dan mengering tepat saat lampu start padam, grip yang ada di trek akan tersapu dan membuat trek kembali tanpa grip. Ini yang terjadi di Prancis, dan bisa memicu keausan ban atau graining, dan membuat variasi strategi akan terbuka lebar.

Read More