Lawson Ungkap Obrolan dengan Ricciardo Jelang GP Kanada
Liam Lawson berbicara dengan Daniel Ricciardo menjelang Grand Prix Kanada akhir pekan ini.

Setelah awal musim yang sulit bersama Red Bull, Liam Lawson diturunkan kembali ke Racing Bulls bersama Isack Hadjar.
Ini bukan perjalanan yang mudah bagi pembalap Selandia Baru, yang kesulitan mengungguli Hadjar baik di kualifikasi ataupun balapan.
Lawson mencetak poin pertamanya tahun ini di Grand Prix Monaco, saat RB memanfaatkan aturan strategi dua pit stop dengan beberapa taktik tim yang cerdas.
Lawson nyaris gagal meraih poin pada balapan terakhir di Barcelona, menyesali waktu Safety Car.
Berbicara menjelang akhir pekan ini di Kanada, Lawson mengakui dia berbicara dengan Ricciardo tentang Sirkuit Gilles Villeneuve.
Ricciardo membalap di F1 antara tahun 2011 dan 2024, memenangkan GP Kanada pada tahun pertamanya di Red Bull.
“Senang mengetahui bahwa mobil itu cepat tahun lalu, tetapi pada saat yang sama, sekarang cukup sering kita melihat hasil tahun lalu dan, sejujurnya, hasil itu tidak sering terulang,” jelas Lawson.
“Trek yang mungkin belum begitu kami kuasai, tahun ini justru kami kuasai, dan sebaliknya. Jadi saya pikir kami harus menjalaninya seperti akhir pekan lainnya. Bagi saya pribadi, ini adalah trek yang sangat saya nanti-nantikan.
“Ini tempat yang ikonik. Sepertinya treknya menyenangkan. Saya sebenarnya sudah berbicara dengan Daniel minggu lalu tentang trek ini dan dia menyukainya. Jadi, ya, saya menantikannya.
Ketika ditanya apakah Ricciardo memberinya kiat menjelang akhir pekan ini, Lawson menambahkan: Gunakan banyak kerbs. Itu mungkin yang utama. Ini adalah lintasan di mana para pembalap... Agak unik dibandingkan dengan sebagian besar lintasan yang kami lalui.
“Jalannya bisa sangat bergelombang, dan tentu saja ada banyak trotoar yang digunakan di sekitarnya. Jadi, ya, menurut saya itu unik, itu adalah sesuatu yang kita semua nikmati, dan saya menantikannya.”
Kemenangan pertama Ricciardo terjadi pada GP Kanada 2014, di mana pembalap Australia itu memanfaatkan masalah mekanis yang dialami duo Mercedes Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.
Pasangan Mercedes mendominasi balapan saat itu tetapi mengalami kegagalan Sistem Pemulihan Energi Kinetik (ERS-K) di kedua mobil.
Ia meraih dua kemenangan lagi pada musim itu di tahun pertamanya yang mengesankan bersama Sebastian Vettel.