Hadiah Spesial untuk Bezzecchi dari Kemenangan GP Valencia

Kemenangan Marco Bezzecchi di MotoGP Valencia datang dengan hadiah yang sangat istimewa.

Marco Bezzecchi, Aprilia Factory Racing, 2025 Valencia MotoGP
Marco Bezzecchi, Aprilia Factory Racing, 2025 Valencia MotoGP
© Gold and Goose

Tidak hanya trofi dan uang bonus - yang biasanya tercantum di kontrak pembalap - Marco Bezzecchi mendapat sesuatu yang sangat spesial usai menutup musim 2025 dengan kemenangan MotoGP Valencia.

Itu terjadi setelah sebuah taruhan yang dibuat pembalap Italia itu dengan CEO Aprilia Massimo Rivola, di mana mereka bertaruh motor akan menjadi milik Bezzecchi jika ia memenangi Grand Prix.

Pebalap 27 tahun itu memastikan posisi ketiga klasemen 2025 pada hari Sabtu pada Sprint Race Valencia, meskipun ia kecewa setelah gagal naik podium dari posisi pole.

Maju ke hari Minggu, Bezzecchi memimpin Grand Prix Valencia hari Minggu dari awal hingga akhir, mengatasi tekanan berat dari Raul Fernandez di akhir balapan.

Setelah sebelumnya di Silverstone dan Portimao, kemenangan GP Valencia memastikan Bezzecchi memenangi taruhan, dan RS-GP 25.

Untuk merayakannya, Bezzecchi berhenti setelah balapan untuk belamar RS-GP miliknya di cooldown lap.

"Begini, sekarang lagi ngetren banget untuk menikah, dan saya ingin mengikuti tren karena biasanya saya tidak ikut-ikutan hal seperti ini," candanya Minggu malam. "Saya suka motornya, sangat keren.

"Saya memenangi motor ini lewat taruhan, waktu saya berbicara dengan Massimo 'kalau saya bisa menang tiga Grand Prix, motornya saya bawa pulang'.

"Dan saya mendapatkan motornya. Jadi, saya harus bertanya, apa dia mau menikah dengan saya, dan untungnya, dia setuju."

Soal di mana ia akan menyimpan motornya, Bezzecchi mengatakan RS-GP itu akan diletakkan di tempat istimewa di ruang tamunya, di ruang yang selama ini ia kosongkan sepanjang musim.

"Bukan di kamar tidur saya, tapi saya punya tempat yang sempurna," mulainya. "Ada di ruang tamu saya. 

"Saya punya ruang besar yang saya kosongkan sepanjang musim, dan itu hal pertama yang saya lihat ketika masuk ke dalam rumah.

"Jadi, seperti ini, ketika saya pulang latihan, saya ingat betul apa yang ingin saya capai."

Bezzecchi mengatakan kesulitannya di sprint adalah "tamparan di wajah", meskipun hal ini membuatnya cukup "marah" untuk memantik semangatnya di Grand Prix.

"Yah, kemarin, setelah pole position, saya sangat percaya diri," lanjutnya. "Tapi di Sprint Race saya mendapat tamparan di wajah karena saya tidak bisa bertarung untuk podium.

"Ini, tentu saja, membuat saya marah dan termotivasi untuk bisa bertarung hari ini. Jadi, saya sangat puas."

In this article

Marco Bezzecchi

Read More