Verstappen Bisa Pergi, Mantan Pembalap F1 Beri Peringatan Keras
Timo Glock menjelaskan kenapa Max Verstappen bisa tiba-tiba meninggalkan F1.

Mantan pembalap Formula 1 dan pemenang balapan DTM Timo Glock yakin bahwa ancaman keluar Max Verstappen adalah sesuatu yang salah jika dianggap sebagai gertakan.
Verstappen makin kecewa dengan cara F1 dijalankan, dengan pembatasan dalam mengekspresikan dirinya di depan umum menjadi sumber frustrasi tersendiri baginya.
Masalah ini mencapai puncaknya di Singapura tahun lalu ketika juara dunia empat kali itu dihukum oleh FIA karena mengumpat dalam konferensi pers, yang mendorongnya untuk mengatakan bahwa aturan "konyol" ini "pasti akan menentukan masa depan saya" di F1.
Dengan pasangan Verstappen, Kelly Piquet, melahirkan anak pertama mereka minggu ini, rumor seputar keterlibatan jangka panjangnya di F1 semakin ramai.
Pembalap asal Belanda itu telah mengatakan bahwa ia tidak berniat melanjutkan di F1 saat usianya sudah 30-an, dan menekankan ada area lain dalam hidupnya yang ingin ia fokuskan.
Glock, yang aktif mengikuti F1 sebagai pakar untuk Sky Germany, mengatakan ada risiko nyata bahwa Verstappen akan menyeriusi ancamannya dan mengundurkan diri jika ia tidak puas dengan tata kelola FIA.
"Itu bisa saja terjadi jika dia mengatakan bahwa semua itu terlalu bodoh dan diatur untuknya," katanya kepada Sky TV.
"Mungkin dia akan kembali pada suatu saat nanti, tetapi Anda harus menganggap serius Verstappen ketika dia mengatakan bahwa dia akan pensiun jika dia berulang kali mengalami hukuman yang berlebihan."
Kisah sumpah serapah ini telah menyoroti presiden FIA Mohammed Bin Sulayem, yang metodenya dalam menjalankan F1 telah dikritik oleh beberapa pihak.
Saat diminta pendapatnya tentang pria Emirat tersebut, Glock berkata: "Saya jarang melihat Presiden yang menimbulkan begitu banyak kontroversi.
"Itu tidak baik untuk olahraga. Pada akhirnya, Anda ingin melihat emosi, termasuk para penggemar. Dia tidak menguntungkan dirinya sendiri dalam posisinya."
Verstappen memenangi empat gelar F1 terakhir berturut-turut tetapi telah mengundurkan diri dari pertarungan kejuaraan tahun ini.
Setelah lima putaran pembukaan musim, ia duduk di posisi ketiga dalam kejuaraan pembalap, 12 poin di belakang Oscar Piastri dari McLaren.
Meski penampilan individu Verstappen sejauh ini luar biasa, ia tidak selalu mampu menutupi kelemahan bawaan RB21.
Hal ini menyebabkan munculnya rumor terpisah tentang kemungkinan pembalap berusia 27 tahun itu memutuskan kontraknya dengan Red Bull dan pindah ke tempat lain di grid paling cepat pada tahun 2026.
Glock yakin peningkatan yang akan dihadirkan Red Bull pada balapan mendatang di Eropa dapat menentukan masa depan Verstappen dengan raksasa minuman energi itu.
"Awal musim ini tidak mudah," katanya. "Ada beberapa fase di mana mobil bekerja dengan cukup baik, terutama di Suzuka.
"Potensinya ada, tetapi pada dasarnya, ada banyak masalah. Mobil itu tampaknya bekerja dengan baik di banyak tikungan cepat, tetapi di Australia dan Bahrain, yang terjadi justru sebaliknya.
"Kami harus menganalisisnya dan berharap ada kabar terbaru, setelah itu masa depan Verstappen akan menjadi jelas."