Ferrari Dikecam atas Alasannya Menghentikan Pengembangan SF-25

Ferrari dikritik oleh mantan pembalap mereka atas penghentian pengembangan SF-25 lebih awal.

Charles Leclerc
Charles Leclerc

Ferrari dipastikan finis keempat di klasemen konstruktor setelah Grand Prix Qatar yang mengecewakan.

Charles Leclerc finis ketujuh, sementara Lewis Hamilton gagal finis di 10 besar setelah akhir pekan yang berat.

Kedua pembalap mengalami masalah pengendalian SF-25 yang buruk, dengan Leclerc melintir di Q3 Grand Prix.

Hamilton bahkan lebbih mengenaskan, tersingkir di babak Q1 pada kedua kualifikasi, membuat penantian untuk podium Grand Prix pertamanya dengan Ferrari masih terus berlanjut.

Ferrari adalah satu-satunya tim di empat besar klasemen konstruktor tanpa kemenangan tahun ini.

SF-25 pada akhirnya memiliki kekurangan sejak awal, karena pilihan desain radikal Ferrari tidak membuahkan hasil.

Setelah diskualifikasi ganda mereka di Grand Prix Tiongkok, Ferrari terpaksa menjalankan mobil mereka pada ketinggian mobil yang kurang optimal.

Berbagai peningkatan mekanis telah diperkenalkan selama musim ini dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi.

Keterbatasan utama masih ada di sekitar bagian belakang mobil, sehingga menyulitkan Hamilton untuk mengemudi.

Di luar trek, spekulasi masih beredar seputar masa depan Frederic Vasseur, dan berapa lama ia akan bersama tim hingga tahun 2026.

Chairman Ferrari, John Elkann, sama sekali tidak terkesan dengan situasi saat ini.

Namun, Elkann melampiaskan rasa frustrasinya kepada para pembalap — bukan tim — setelah Grand Prix Sao Paulo.

Elkann meminta Leclerc dan Hamilton untuk "kurangi bicara" di tengah keluhan vokal mereka tentang mobil tahun ini.

Alesi mengecam Ferrari

Selama akhir pekan GP Qatar, bos tim Vasseur mengakui bahwa ia "meremehkan" dampak penghentian pengembangan mobil lebih awal.

Berbicara dalam konferensi pers FIA pada hari Jumat di Doha, Vasseur mengatakan: "Di awal musim, McLaren begitu mendominasi di empat atau lima balapan pertama sehingga kami menyadari bahwa akan sangat sulit untuk tahun 2025. Itu berarti kami memutuskan di awal musim – saya rasa akhir April – untuk beralih ke '26.

"Itu adalah keputusan yang sulit. Mungkin saya juga sedikit meremehkan keputusan dari sisi psikologis, karena ketika Anda masih memiliki 20 balapan tersisa, atau 18 balapan tersisa, dan Anda tahu bahwa Anda tidak akan membawa pengembangan aerodinamika apa pun, cukup sulit untuk mengelolanya secara psikologis.

"Namun secara keseluruhan, kami terus berjuang. Kami membawa beberapa peningkatan mekanis, dan kami berusaha melakukan pekerjaan operasional yang lebih baik, dan inilah DNA olahraga kami. Kami harus menerima ini. Itu adalah keputusan yang tepat, dan saya masih yakin dengan keputusan yang kami buat."

Alesi, yang membalap untuk Ferrari dari tahun 1991 hingga 1995, menggambarkan sikap tim tersebut sebagai "memalukan" ketika mencoba membenarkan musim buruk mereka.

"Saya benar-benar khawatir tentang masa depan," ujar Alesi kepada Corriere della Sera. "Mengatakan pengembangan dihentikan demi musim depan tampaknya alasan yang sangat lemah. Semua tim mengerjakan dua mobil tahun ini.

"Sikap Ferrari merupakan upaya yang memalukan untuk melindungi kegagalan ini."