Acosta: Orang Ingin Melihat Rivalitas Seperti Marquez dan Rossi

Pedro Acosta mengatakan para penggemar ingin melihat pertarungan intens di MotoGP dibandingkan semua orang menjadi sahabat. 
Valentino Rossi, Marc Marquez, Assen, 2015 Dutch TT, MotoGP,
Valentino Rossi, Marc Marquez, Assen, 2015 Dutch TT, MotoGP,
© Gold and Goose Photography

Acosta terbukti menjadi murid permainan dalam banyak hal, baik itu menunjukkan ketenangan di bawah tekanan meski memperjuangkan gelar Moto3 dan Moto2 saat masih remaja, atau mengelola media dunia dengan sempurna.

Dan berbicara di podcast MotoGP, Acosta kembali menunjukkan kedewasaan yang jauh melampaui usianya saat membahas situasi terkini di MotoGP.

Terlepas dari balapan MotoGP yang tetap menarik, tapi persaingan antar belakangan ini tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Acosta merasa bahwa olahraga ini perlu mendapatkan kembali 'api' di antara para pebalapnya.

Acosta berkata: “Sekarang kita melihat bahwa semua orang sangat ramah dan memiliki hubungan yang baik dengan semua orang, tetapi orang-orang ingin melihat pertarungan seperti Pedrosa dan Lorenzo, Marc dan Rossi, Lorenzo dengan Marquez, Rossi dengan Biaggi, Rossi dengan Sete, orang-orang menginginkan ini !

“Seperti Verstappen ketika dia agresif di F1, orang-orang menginginkan ini.”

Acosta yang tampil sangat impresif pada tes pertamanya mengendarai motor KTM MotoGP di Valencia, akan membalap untuk tim Tech 3 GASGAS, artinya ia meninggalkan tim Red Bull KTM Ajo untuk pertama kalinya sejak bergabung di paddock Grand Prix pada tahun 2021.

Berbicara tentang kesuksesannya bersama tim Ajo, Acosta berkata: “Merupakan mimpi untuk datang ke kejuaraan dunia sebagai pembalap pabrikan KTM.

“Sungguh luar biasa bisa berada di tim Red Bull KTM Ajo dan pada akhirnya saya tumbuh bersama mereka. Untuk ini saya benar-benar berusaha untuk memiliki motor kelima di MotoGP sehingga saya bisa membawa seluruh tim saya ke kelas MotoGP.

“Tetapi terkadang hidup tidak mudah untuk hal ini dan saya memahaminya. Itu adalah impian ideal saya, tetapi itulah kenyataannya.”

Read More