Mercedes W10 bukanlah mobil balap yang sempurna

Lewis Hamilton meyakini ada hal mendasar yang dapat dilakukan Mercedes untuk meningkatkan ketidaksempurnaan W10 pada mobil F1 2020.
Mercedes W10 bukanlah mobil balap yang sempurna

Pebalap Inggris itu meraih kesuksesan besar ketika secara meyakinkan mengalahkan rekan setim Valtteri Bottas dalam perebutan titel 2019. Ia merebut gelar juara keenam, kini hanya terpaut satu dari Michael Schumacher, dengan Mercedes mengamankan mahkota ganda kejuaraan dunia sebanyak enam kali beruntun.

Namun, Hamilton menegaskan masih ada area untuk perbaikan bagi dirinya dan tim usai W10 terbukti cepat, walau terkadang sulit dikemudikan saat kualifikasi.

“Itu mobil yang lebih baik dibandingkan tahun lalu [2018],” ungkapnya kepada Auto Motor und Sport.

Banyak hal yang saya minta dalam briefing dengan para engineer tahun lalu telah masuk ke mobil 2019. Tetapi banyak hal mengenai aerodinamika dan dinamika berkendara memiliki keunggulan panjang.

“Masih ada hal mendasar pada mobil yang belum sempurna. Misalnya, karakteristik bump atau kerb yang belum baik.

“Ketika saya melihat rekaman kamera on-board saat [Sebastian] Vettel mengemudikan Ferrari, mobilnya jauh lebih tenang. Bagi saya, mobil itu bergerak sangat keras sehingga saya hampir tidak bisa melihat kerb.

Pebalap bernomor #44 itu lalu menambahkan,“Kami lebih kuat ketika Anda melihat aspek lain. Menjadi lebih sulit untuk memahami ban karena ada begitu banyak yang terlibat.

Sangat menarik ketika Anda melihatnya. Suhu rem, ban itu sendiri, tekanan udara di ban: para engineer jauh di depan saya dalam hal itu. Tapi mereka tidak dapat menghitung apa yang saya lakukan di mobil.

“Kami dapat berkomunikasi satu sama lain pada frekuensi yang berbeda, namun kami masih tahu di mana harus menemukan satu sama lain. Yang paling penting adalah memperjelas apa yang bisa mereka ambil dari kesan saya.”

Kendati mencetak 10 kemenangan, Hamilton hanya bisa lima kali pole position, sama seperti Bottas. Ia pun menganggap rendahnya hasil kualifikasi itu lantaran performa satu lap Mercedes W10 lebih sulit untuk dieksploitasi.

Ditanya berapa lama untuk memahami konsep Mercedes W10, Hamilton menjawab: “Cukup kencang dalam race pace. Saya tahu cara menangani ban saat balapan di Bahrain.

“Ketika kualifikasi, saya tidak berhasil 100% pada akhir musim. Ada saat-saat ketika Anda berpikir memahami segalanya, dan kemudian Anda datang pada rute baru dan semuanya berbeda lagi.

“Dalam setahun ada bump yang tidak ada sebelumnya, Anda mencoba memahami bagaimana ban bereaksi terhadap satu jenis aspal. Itu seni. Saya masih ingin mencari cara bagaimana grip berkembang di sirkuit.”

Read More