Latihan pembukaan F1 Eifel GP tertunda karena kondisi cuaca

Latihan pembukaan Eifel GP F1 telah ditunda setidaknya setengah jam dengan helikopter medis tidak dapat terbang karena kondisi cuaca.
Circuit atmosphere - red light at the pit lane during the first practice session.
Circuit atmosphere - red light at the pit lane during the first practice…
© xpbimages.com

Latihan pembukaan Eifel Grand Prix Formula 1 telah ditunda setidaknya setengah jam dengan helikopter medis tidak dapat terbang karena kondisi cuaca.

Dengan rumah sakit terdekat berjarak lebih dari 20 menit berkendara, peraturan F1 menyatakan bahwa helikopter medis di tempat harus dapat lepas landas dan terbang ke tujuannya agar lari di lintasan dapat dimulai.

Tetapi dengan paddock F1 dipenuhi oleh hujan dan keruh, kondisi berkabut pada Jumat pagi di Nurburgring, sesi latihan pembukaan 90 menit kemudian ditunda selama 30 menit.

Pengawas balapan mengeluarkan pesan yang mengatakan "helikopter medis saat ini tidak dapat terbang", menambahkan bahwa akan ada pembaruan lebih lanjut pada pukul 11:30 waktu setempat, setengah jam setelah FP1 akan dimulai.

Meskipun tidak ada mobil yang diizinkan keluar ke sirkuit, jam hitung mundur sesi telah dimulai sesuai jadwal pada pukul 11:00 dan akan terus berdetak, yang berarti tim dan pembalap akan kehilangan waktu lintasan.

Akan ada peringatan 10 menit yang diberikan sebelum pintu keluar pit dibuka.

Pukul 11:30 waktu setempat, pengawas balapan mengonfirmasi penundaan 30 menit lebih lanjut dengan kondisi tetap sama.

FP1 akan menyaksikan debut latihan F1 yang ditunggu-tunggu dari anak didik Ferrari, Mick Schumacher, dengan pemimpin kejuaraan Formula 2 akan menggantikan Antonio Giovinazzi di Alfa Romeo untuk sesi tersebut.

Rekan terdepan F2 Callum Ilott juga dijadwalkan melakukan debut latihannya di FP1 untuk Haas, menggantikan Romain Grosjean.

F1 mengunjungi Nurburgring untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, dengan tempat di Jerman menggantikan salah satu putaran yang sebelumnya dibatalkan karena pandemi virus corona.

Read More