Verstappen Ungkap Pesan dari Horner setelah Dipecat Red Bull
Max Verstappen mengungkap hubungan terbarunya dengan Christian Horner setelah kepergiannya dari Red Bull.

Max Verstappen masih memiliki hubungan dekat dengan Christian Horner meskipun kepergiannya yang mengejutkan awal tahun ini.
Horner digantikan oleh Laurent Mekies sebagai kepala tim F1 Red Bull menjelang Grand Prix Belgia.
Pria Inggris itu telah memimpin Red Bull selama 20 tahun, memimpin tim tersebut hingga menjadi juara dunia yang dominan.
Namun, Horner dipecat setelah penurunan performa Red Bull pada paruh awal 2025, menempatkan Verstappen dalam posisi sulit untuk perburuan gelar kelima beruntun.
Sejak kepergian Horner, muncul spekulasi tentang seberapa besar pengaruh kamp Verstappen dalam keputusan Red Bull untuk melakukan perubahan tersebut.
Dalam wawancara dengan PA menjelang Grand Prix Qatar akhir pekan ini, Verstappen membuka diri tentang hubungannya dengan Horner - dan seberapa sering mereka masih berkomunikasi.
"Ya. Setiap akhir pekan balapan. Dia akan mengirimkan pesan tentang apa pun; bagaimana balapan berjalan dan mengikuti perkembangan terkini," jelas Verstappen. "Jadi, kami masih berhubungan sangat baik, tentu saja."
Verstappen tentang kepergian Horner
Keluarnya Horner bertepatan dengan kembalinya performa Red Bull, saat Verstappen langsung memenangkan sprint race di Spa.
Ia harus menunggu hingga Monza – bulan September – untuk kembali ke podium teratas di grand prix.
Performa Red Bull dan Verstappen yang membaik telah menempatkannya dalam persaingan gelar dengan dua putaran tersisa.
Verstappen memiliki poin yang sama dengan Oscar Piastri, setelah terpaut lebih dari 100 poin di Grand Prix Belanda.
Verstappen masih harus mengejar ketertinggalan 24 poin dari Lando Norris.
“It is very important to acknowledge what Christian did for this team and the moments we lived through together; the first title in 2021, the rollercoaster of that year and emotions of the final race in Abu Dhabi,” he added.
“They are moments you will never forget. The problem we had is that there was a lot of stuff that was going on. We were lost with the car and that didn’t help in terms of keeping everything under control and quiet and people were leaving, too.
“But everything together with the change in team boss, plus suddenly understanding the car, by coincidence it just brought peace because people were then suddenly more confident again and that calmed things down.”












