Tekanan Unik Trackhouse Menuju Kemenangan MotoGP Pertamanya
Trackhouse menjadi satu-satunya tim di grid MotoGP yang juga berkompetisi di NASCAR.

Bos tim Trackhouse MotoGP, Davide Brivio, mengaku timnya menghadapi tekanan untuk segera menang karena kesuksesan tim tersebut di NASCAR.
Tim Amerika tersebut bergabung dengan grid MotoGP tahun lalu, mengambil alih operasi satelit Aprilia yang sebelumnya dijalankan oleh tim RNF milik Razlan Razali.
Menjalin hubungan pabrikan yang lebih erat dengan Aprilia, Trackhouse telah menunjukkan kilasan kecepatan dalam dua tahun pertamanya.
Akhirnya, potensi itu membuahkan hasil di Grand Prix Australia akhir pekan lalu, saat Raul Fernandez mengendalikan balapan 27 lap untuk meraih kemenangan perdananya dan Trackhouse di MotoGP.
Sejak debutnya di NASCAR Cup Series pada tahun 2021, Trackhouse telah menempatkan diri mereka sebagai penggangu bagi tim-tim papan atas di level tertinggi kejuaraan Stock Car.
Meski baru seumur jagung, Trackhouse sudah meraih 14 kemenangan Cup Series, termasuk lima musim ini yang didapat Ross Chastain dan Shane van Gisbergen.
Brivio mengakui kesuksesan Trackhouse di NASCAR musim ini menghadirkan tekanan bagi tim MotoGP meraih kesuksesan serupa.
“Pada akhirnya, sejujurnya, kami tidak memulai dari nol, karena itu adalah tim RNF,” ujarnya.
“Tentu saja, dengan Trackhouse, manajemen baru, perusahaan Amerika, kami mencoba mewujudkan visi kami ke dalam proyek ini.
“Idenya adalah untuk mencoba menantang tim independen, tim pabrikan, dan hasil ini memberi kami lebih banyak motivasi untuk mencapai target ini.
“Kami mendapat dukungan yang luar biasa dari Trackhouse, dari Justin [Marks, pemilik tim].
“Saya juga senang kami menang karena kami memenangkan lima balapan di NASCAR.
“Kami perlu melakukan sesuatu di MotoGP, jadi kami merasakan tekanannya! Dan di sinilah kami, dan kami berhasil, jadi saya sangat senang.”

Berawal dari proyek 'prematur' di MotoGP
Trackhouse menjajaki kemungkinan bergabung dengan MotoGP pada tahun 2023, setelah kunjungan ke Grand Prix Austria, dengan target awalnya memasuki grid pada tahun 2025.
Namun, sebuah peluang muncul di akhir tahun 2023 ketika tim RNF menghadapi kebangkrutan akibat tagihan sponsor utama CryptoData yang belum terbayar di kejuaraan tersebut.
Dorna mengumumkan bahwa mereka tidak akan menerima RNF di grid 2024 karena pelanggaran perjanjian partisipasi, dengan tim akhirnya diakuisisi oleh Trackhouse.
Trackhouse mewarisi seluruh struktur RNF sebelumnya, termasuk Raul Fernandez dan Miguel Oliveira, dan ikatan dengan Aprilia yang meningkat.
Tim mendapatkan RS-GP ketiga untuk Oliveira, sementara Fernandez menerima motor baru (tanpa mesin) pada pertengahan tahun 2024.
Tak butuh waktu lama, Trackhouse meraih podium pertamanya di Sprint Race Jerman 2024, ketika Oliveira berada di posisi kedua. Tim tersebut kemudian finis di posisi kesembilan dalam klasemen tim.
Trackhouse ingin memperluas profilnya di luar Amerika dan merasa MotoGP adalah tempat yang tepat untuk melakukannya. Hal ini menjelaskan keputusan mengejutkan untuk tidak mempromosikan talenta muda Amerika, Joe Roberts, pada tahun 2025.
Sebaliknya, Trackhouse memilih untuk mempertahankan Fernandez dan membawa juara dunia Moto2, Ai Ogura. Meskipun Trackhouse ingin membawa talenta Amerika ke MotoGP, mereka sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka ingin melakukannya dengan struktur akar rumput yang tepat.
Ogura tampil gemilang di musim rookie-nya, dengan dua kali finis di posisi lima besar di Thailand. Namun, performanya menurun seiring berjalannya musim, karena Ogura menghadapi banyak cedera.
Fernandez berkembang menjadi pembalap 10 besar yang konsisten di pertengahan tahun 2025, tetapi performanya terus meningkat sejak podium pertamanya di sprint di Mandalika beberapa minggu lalu, sebelum kemenangannya di Grand Prix Australia.
Kesuksesan Trackhouse baru-baru ini juga bertepatan dengan langkah Aprilia RS-GP yang terus meningkat untuk menjadi motor terbaik di grid. Dengan demikian, ekspektasi dalam tim yang sudah melampaui ekspektasi akan semakin meningkat.