Cadillac Tegaskan Pendirian Mereka di Tengah Rumor Bergabungnya Horner

Cadillac mengambil langkah untuk menyudahi rumor yang mengaitkan Christian Horner dengan tim.

Christian Horner
Christian Horner

Christian Horner dipecat sebagai kepala tim Red Bull dengan segera bulan lalu setelah 20 tahun memimpin tim F1, tanpa alasan resmi yang diungkapkan.

Pria Inggris berusia 51 tahun itu terus dikaitkan dengan kembalinya ke F1, tetapi ia tidak akan menjadi bagian dari operasional Cadillac meskipun ada laporan terbaru yang mengaitkannya dengan tim Amerika tersebut, menurut CEO Dan Towriss.

Mantan bos Manor F1, Graeme Lowdon, ditunjuk sebagai kepala tim Cadillac yang baru Desember lalu.

Berbicara kepada media termasuk Crash.net dalam konferensi pers yang mengumumkan susunan pembalap Cadillac, Valtteri Bottas dan Sergio Perez, Towriss menegaskan ia tidak akan merekrut Horner.

"Belum ada pembicaraan dengan Christian Horner, tidak ada rencana untuk melakukannya, jadi saya ingin secara resmi membantah rumor itu," kata Towriss. "Dukungan, keyakinan, dan dukungan kami 100% untuk Graeme Lowden."

Masa depan Horner jadi topik panas

Masih harus dilihat apakah Horner akan kembali ke paddock F1, tetapi masa depannya telah menjadi topik hangat sejak pemecatan mendadak dari Red Bull.

Horner dikabarkan telah diberi cuti berkebun hingga akhir tahun, setelah itu ia bebas mengambil pekerjaan lain di F1.

Tidak jelas apakah pemecatannya sebagai Direktur Red Bull akan mengubah statusnya.

Horner baru-baru ini dikaitkan dengan Alpine, sementara klaim baru mengatakan ia bisa bergabung dengan Aston Martin.

Horner memimpin Red Bull meraih delapan gelar pembalap dan enam gelar konstruktor selama 20 tahun masa baktinya di Milton Keynes.

Pemecatan Horner terjadi 17 bulan setelah ia dituduh melakukan pelecehan seksual dan perilaku koersif serta mengendalikan oleh seorang karyawan perempuan, dan menyusul penurunan performa tim selama berbulan-bulan dan pertikaian internal.

Dua investigasi terpisah membebaskan Horner dari tuduhan tersebut.

Read More